Jembatan di Balekambang Ambrol Akibat Ombak Besar, Wisatawan Patut Waspada Perkiraan BMKG Hingga Tanggal Ini

- 16 Maret 2024, 10:23 WIB
Jembatan menuju Pulau Ismoyo di Balekambang Kabupaten Malang ambrol terkena ombak besar, para wisatawan harus waspada menurut BMKG kondisi ekstrim hingga tanggal ini.
Jembatan menuju Pulau Ismoyo di Balekambang Kabupaten Malang ambrol terkena ombak besar, para wisatawan harus waspada menurut BMKG kondisi ekstrim hingga tanggal ini. /Instagram @info_malang/

MalangTerkini.com – Jembatan di Balekambang Kabupaten Malang ambrol dihantam ombak besar akibat cuaca ekstrim akhir-akhir ini.

Jembatan di Balekambang yang ambrol ini menghubungkan pantai dengan Pulau Ismoyo yang menjadi salah satu tujuan wisata dengan sebuah pura berdiri di pulau tersebut.

Akibat Jembatan di Balekambang ambrol maka wisatawan dan penduduk lokal tidak dapat ke Pura yang berada di Pulau Ismoyo tersebut.

Baca Juga: Rumah di Desa Mendalanwangi, Kabupaten Malang Tersapu Angin, Kerugian Capai Belasan Juta

Jembatan di Balekambang Ambrol Akibat Cuaca Ekstrem

Dalam sebuah unggahan video yang dikirimkan melalui Instagram @info_malang merekam kondisi jembatan yang menghubungkan antara Pulau Ismoyo dan pantai Balekambang.

Peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 15 Maret 2023 terlihat jembatan dari beton mulai dari bibir pantai hingga bagian tengah tampak ambrol dan pagarnya pun terlibas oleh hempasan ombak tinggi.

Diperkirakan karena usia jembatan yang sudah waktunya untuk dilakukan renovasi ditambah dengan hempasan ombak besar menjadi penyebab bangunan ini ambrol.

Para wisatawan yang akan ke Kabupaten Malang juga diharapkan meningkatkan kewaspadaan apabila berada di salah satu pantai selatan pulau Jawa ini. Cuaca ekstrem dan kondisi tidak menentu akibat pergantian dari musim hujan ke musim kemarau menyebabkan di berbagai wilayah terjadi bencana alam.

Periode Cuaca Menurut Perkiraan BMKG

Menurut pantauan dari BMKG Jakarta pada hari Sabtu pagi diperkirakan terjadi hujan dengan intensitas cukup di beberapa wilayah termasuk Jawa Timur. Disebutkan ada 12 daerah telah ditetapkan statusnya menjadi waspada dalam menghadapi dampak hujan lembat.

Daerah tersebut antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat dan DKI Jakarta, sementara statusnya peringatan ada di beberapa daerah lain seperti Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Papua dan Lampung.

Bibit siklon tropis 91S dalam analisis meteorology menyebutkan akan memiliki kecepatan angin maksimum sebesar 30-35 knots atau sekitar 56 – 65 km/jam dengan tekanan udara di pusat sistem 994 hPa.

Pergerakan angin ke tenggara berpeluang menjadi Siklon tropis dengan kategori sedang hingga tinggi. Sementara untuk Bibit Siklon Tropis 94S berkecepatan angin maksimum 15 - 20 knots atau sekitar 28 - 37 km/jam bertekanan udara di pusat sistem sebesar 999.9 hPa memiliki pergerakan ke arah timur-tenggara berpeluang menjadi Siklon Tropis dengan kategori rendah.

Bibit Siklon Tropis 93P berkecepatan angin maksimum 20 - 25 knots atau sekitar 37 - 46 km/jam bertekanan udara di pusat sistem sebesar 1003 hPa, memiliki pergerakan ke arah tenggara dengan peluang menjadi Siklon Tropis berkategori rendah.

Masyarakat diharapkan waspada pada tanggal 15 Maret hingga 16 Maret 2024 sebab diperkirakan oleh BMKG akan timbul resiko bahaya gelombang tinggi di daerah pesisir atau banjir Rob pada sebagian besar daerah pesisir Indonesia.

Informasi melalui pers release dalam Instagram @infobmkg ini juga memperkirakan bahwa cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jawa Timur dan di beberapa titik itu dapat mengakibatkan bencana hujan lebat, gelombang pasang, banjir, angin kencang, putting beling dan hujan es terutama dalam periode waktu 12 hingga 18 Maret 2024.

Itulah jembatan menuju Pulau Ismoyo di Balekambang Kabupaten Malang ambrol terkena ombak besar, para wisatawan harus waspada menurut BMKG kondisi ekstrim hingga tanggal ini.***

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah