Jerome Polin IQ Berapa? Profil Jago Matematika Pernah Jadi Warga Malang, Dianggap Bikin Timnas Indonesia Kalah

- 30 April 2024, 17:12 WIB
Profil, biodata dan agama Jerome Polin, si jago matematika yang pernah jadi warga Malang mempunyai kutukan dari teori konspirasi dianggap menjadi dalang kekalahan Timnas Indonesia U23.
Profil, biodata dan agama Jerome Polin, si jago matematika yang pernah jadi warga Malang mempunyai kutukan dari teori konspirasi dianggap menjadi dalang kekalahan Timnas Indonesia U23. /Instagram @jeromepolin/

MalangTerkini.com – Si Jago Matematika, Jerome Polin kini harus menghadapi nyinyiran netizen akibat kekalahan Timnas Indonesia U23 saat menghadapi Uzbekistan U23 dalam laga Piala Asia U23 tahun 2024.

Tiba-tiba sosoknya terseret dan dianggap sebagai dalang dari kekalahan Timnas Indonesia U23, kabarnya pun tersebar ke media sosial. Teori konspirasi netizen tentang ‘kutukan’ Jerome ini terjadi karena segala sesuatu yang didukungnya pasti berakhir kekalahan.

Saat dia mendukung Timnas Indonesia U23 banyak yang menyangsikan, apalagi terbukti dengan kekalahan Tim Garuda Muda membuat IG miliknya diserbu oleh warganet. Dia dianggap dalang kekalahan Tim merah putih ini.

Baca Juga: Rio Reifan Siapa? Ini Profil Biodata Sosok yang Ditangkap Kelima Kalinya karena Kasus Narkoba

Jerome pun langsung mengunggah ucapan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena telah mendukung Timnas sehingga menyebabkan tim Garuda Muda kalah dalam pertandingan tersebut.

Profil Jerome Polin

Pria berusia 26 tahun ini memiliki nama lengkap Jerome Polin Sijabat, lahir di Jakarta pada tanggal 2 Mei 1998. Ia adalah anak tengah dari 3 bersaudara dari pasangan Chrissie Rahmeinsa dan Marojahan Sintong Sijabat.

Ayahnya berprofesi sebagai pendeta yang melayani di Gereja Kristen Indonesia Darmo Satelit Surabaya dan ibunya merupakan ibu rumah tangga. Mereka sekeluarga memang pemeluk agama Kristen yang taat.

Pernah keluarga Jerome pindah ke kota Malang, tahun 2001 ia saat itu berusia 3 tahun merasakan pendidikan di Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak di Sekolah Taman Harapan, Malang.

Selama 3 tahun saja mereka di kota ini, kemudian mereka sekeluarga pindah ke Surabaya masuk ke sekolah SD dan SMP Intan Permata Hati Surabaya Barat, hingga lulus dan tahun 2013 ia meneruskan ke SMA Negeri 5 Surabaya.

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah