Network
MalangTerkini.com - Kini mulai mahasiswa hingga keluarga bisa menikmati Ayam Bakar di Malang tanpa khawatir harga terlalu mahal. Pasalnya sederet warung, rumah makan, dan cafe menyediakan menu bakaran ini dengan harga terjangkau. Meski harganya murah, Ayam Bakar di tempat tempat tersebut tetap menyuguhkan cita rasa yang mantab dan luar biasa nikmat.
Ayam Bakar merupakan salah satu menu yang sudah tidak asing di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan beberapa daerah di Indonesia menyuguhkan menu ini dengan bumbu dan cita rasa khas masing-masing wilayah.
Sebut saja Ayam Bakar Taliwang khas Lombok, Ayam Bakar Bumbu Rujak ala Jawa, sampai Hayam Bakakak dari Sunda. Berikut deretan Ayam Bakar di Malang yang bisa dibeli oleh semua kalangan karena dibanderol dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Serasa ke Bali, Jelajahi Cita Rasa Pulau Dewata dengan Makan Ayam Betutu di Malang
1. Ayam Nyemplukk Kak Ros
Tempat makan yang bisa ditemukan di beberapa titik di Kota Malang ini menyediakan beberapa menu olahan ayam, masakan rumahan, Javanese Food, sampai Arabian Food. Beberapa lokasinya ada di Kalpataru, Raya Sumbersari, sampai M.T. Haryono.
Di sini, pengunjung bakal menemukan bakaran ayam menggiurkan yang dijual dengan harga mulai Rp22.000. Bagaimana tidak menggiurkan jika sebelum dibakar ayam di sini dimasak dengan bumbu hingga meresap sempurna.
2. Ayam Bakar Siram by Warung Kiroman
Menjadi salah satu lokasi yang menyajikan menu unik, warung ini bisa ditemukan di Jl. Galunggung 116, Gadingkasri, Klojen, Kota Malang. Jika di tempat lain pemberian bumbu hanya sebelum dan saat dibakar, warung ini menambahkan bumbu yang disiramkan setelah ayam dibakar.
Sehingga rasa rempah-rempah bisa dirasakan di setiap gigitan. Apalagi tempat yang buka mulai hari Sabtu sampai Kamis jam 10.00-20.00 WIB ini membanderol menu makananya dengan harga mahasiswa yakni Rp14.000 untuk setiap porsinya.
3. Ayam Bakar Pak D
Tempat lain yang terkenal dengan harga ramah kantong adalah Ayam Bakar Pak D. Outletnya pun telah tesebar di beberapa titik seperti Hamid Rusdi, Sawojajar, dan Sigura-gura.
