Mengapa Sop Ayam Klaten Diburu Ketika Tidak Enak Badan? Ini 3 Lokasinya di Malang

- 23 Mei 2024, 18:55 WIB
3 lokasi Sop Ayam Klaten di Malang.
3 lokasi Sop Ayam Klaten di Malang. /Instagram/@sop_ayamklatenmalang/

MalangTerkini.com - Sop Ayam Klaten kerap diburu oleh sebagian orang saat kurang enak badan. Meski tidak menjamur layaknya makanan khas daerah lain seperti Ketoprak dan Gudeg, menu yang satu ini tetap memiliki penggemar tersendiri.

Di Malang, bisa ditemukan 3 lokasi yang menjual menu berkuah bening ini. Ketiga lokasi yang tersebar di beberapa sudut kota tersebut milik 1 orang dengan merek Sop Ayam Klaten Pak Man.

Berbeda dengan sop ayam lainnya, salah satu makanan khas Klaten ini disebut menggunakan ayam kampung sebagai bahan utamanya. Dipadukan dengan bumbu rempah khas Indonesia membuat menu ini memiliki rasa yang nikmat.

Dari sekian banyak menu berkuah, mengapa sup khas daerah berjuluk Kota Mebel tersebut dipilih ketika tidak enak badan? Berikut alasan serta 3 lokasi yang bisa didatangi jika menginginkan menu ini di Kota Malang.

Mengapa diburu ketika tidak enak badan?

Seperti disebut sebelumnya, makanan ini tersaji dalam kuah bening dan hangat. Walaupun menggunakan daging ayam sebagai bahan utama, makanan ini tidak amis karena menggunakan rempah rempah di bagian kuahnya.

Ada pula kaldu asli dari daging ayam yang menjadikan sup satu ini semakin terasa nikmat. Sehingga walaupun berkuah bening, makanan ini tidak hambar dan tetap berhasil menggoyang lidah.

Tampaknya kombinasi kuah hangat dan protein dari daging ayam itulah yang menjadikan Sop Ayam asal Klaten banyak dicari sebagai menu saat tubuh terasa kurang nyaman. Saat dingin pun menu yang satu ini juga bisa menjadi opsi asupan.

Lokasi Sop Ayam Klaten di Malang

Sejauh ini, hanya ditemukan 3 tempat yang menjual sup ayam yakni berada di kawasan Bengawan Solo, Dinoyo, dan Ijen. Lebih tepatnya, lokasi-lokasi tersebut berada di Jl. Tumenggung Suryo 35C, Jl. MT Haryono 27, dan Jl. Jakarta 44.

Ketiga tempat tersebut menawarkan varian menu sop ayam yang bervariasi mulai biasa, uritan, kulit, dada, leher, kepala, sayap, paha, tepong, brutu pechok, dan dada pechok. Varian menu tersebut dibanderol dengan harga mulai Rp8.000 hingga Rp23.000.

Halaman:

Editor: Nur Aini


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah