Network
MalangTerkini.com – Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi (Mendikbud) telah mengesahkan Peraturan Menteri nomor 12 tahun 2024 yang salah satunya menghapus Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib bagi siswa.
Selama ini Pramuka menjadi ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh para peserta didik, menjadi salah satu aktivitas untuk mengembangkan keterampilan diri yang akan dibutuhkan saat berada di lingkungan bebas. Kegiatan seperti memasak dengan alat seadanya, tali temali, membangun tenda hingga membuat api unggun dan kode morse menjadi ciri khas dari ekskul ini.
Meski dihapus sebagai ekstrakurikuler wajib, namun masih tetap menjadi pilihan yang ada dalam deretan ekskul dapat dipilih oleh siswa yang berminat.
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan yaitu 26 Maret 2024, ditetapkan tanggal 25 Maret 2024.
Tanggapan Ahmad Sahroni Terkait Pramuka Dihapus dari Ekskul Wajib
Keputusan Nadiem Makarim dalam menghapus Pramuka sebagai ekskul wajib ini mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan. Termasuk Ahmad Sahroni, anggota DPR RI yang menduduki posisi sebagai Wakil Komisi III DPR RI periode 2019-2024.
Ekstrakurikuler dengan logo tunas kelapa ini sudah puluhan tahun menjadi hal wajib dan sudah mengakar dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Menurut Ahmad Sahroni dalam caption akun Instagram @ahmasahroni88, budaya sekolah satu persatu mulai menghilang di kehidupan persekolahan anak Indonesia.
“Lama lama Indonesia jadi Negara apa ya? kalau satu persatu budaya sekolah hilang..” tulis Ahmad Sahroni.
Dalam unggahan ini banyak kalangan yang memberikan komentar, ada yang pro dan kontra tentang kebijakan Menteri Pendidikan ini.
