Network
MalangTerkini.com – Laksamana Malahayati menjadi salah satu pahlawan yang diumumkan oleh UNESCO bahwa hari lahirnya menjadi hari perayaan internasional.
Informasi terkait Laksamana Malahayati tersebut diumumkan saat pengukuhan sekaligus penutupan Sidang Umum UNESCO ke-42 di Paris Prancis pada 22 November 2023.
Laksamana Malahayati adalah salah satu pahlawan nasional perempuan yang dikenal karena kepemimpinan, keberanian dan sumbangsihnya dalam membela tanah air.
Profil Laksamana Malahayati
Laksamana Malahayati diketahui wanita asal Kesultanan Aceh lahir pada 1 Januari 1550 dan meninggal pada usia 65 tahun tepatnya pada 30 Juni 1615.
Ia termasuk keturunan dari pendiri Kerajaan Aceh Darussalam, Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah memerintah di Kerajaan Aceh selama 17 tahun mulai tahun 1513 hingga 1530.
Sang kakek dari garis ayahnya adalah putra dari Sultan kerajaan Aceh Darussalam, cucu dari Sultan Ibrahim Ali Mughayat Syah.
Pada usia 17 tahun, Malahayati dinikahi Laksamana Muda Ibrahim, anak buah dari sang ayah. Mereka berdua berjuang melawan para penjajah.
Laksamana Malahayati dikenal sebagai wanita tomboy, saat berusia 35 tahun ia menjadi Kepala Barisan Pengawal Istana, sebagai Panglima Rahasia dan panglima Protokol Pemerintah di zaman pemerintahan Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
Ia mampu memimpin 2.000 orang pasukan janda pahlawan yang mati syahid, diberi nama Inong Balee melawan kapal dan benteng Belanda dalam usianya 49 tahun.
Wanita Tangguh ini berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu dalam geladak kapal, melalui pertarungan sangat seru. Oleh karena keberaniannya tersebut, ia lebih dikenal sebagai Laksamana Malahayati.
