MalangTerkini.com – Gus Anom ikut diperiksa terkait kasus Yadi Sembako, dilaporkan oleh Muhammad Adri Permana pemilik Event Organizer (EO) yang merasa ditipu PT Gudang Artis.
Diketahui bahwa Gus Anom dan Yadi Sembako sebelumnya merupakan orang-orang yang memprakarsai PT Gudang Artis. Bahkan dalam perusahaan tersebut tercatat bahwa Gus Anomlah yang menjadi Komisarisnya.
Oleh karena pelaporan tersebut, Gus Anom harus menjalani pemeriksaan dan menjawab 20 pertanyaan penyidik di Polres Tangerang Selatan terkait kasus ini.
Profil Gus Anom Pendakwah dan Pengusaha
Pria asal Surabaya ini lahir pada 1 Mei 1979, saat ini ia berumur 44 tahun. Dia merupakan anak dari pasangan K.H. Kholid dan Hj. Lanratul Darida.
Diketahui bahwa ia menjadi pengasuh dari Majelis Taklim Al Munawarrah. Ia mulai mengawali sebagai pendakwah sejak tahun 2004 dan bertekad untuk memilih berdakwah ke pelosok-pelosok terpencil, meninggalkan Jakarta.
Pernah ia berdakwah ke Balikpapan selanjutnya ke daerah pedalaman Manokwari, Samarinda, makassar hingga Singapura. Ia beranggapan bahwa di daerah yang lebih butuh guru agama sebab jika di Jakarta sudah banyak ustadz dan kyai dijumpai di sana.
Sebenarnya selain pendakwah, Gus Anom adalah seorang pengusaha, dirinya menyempatkan waktu untuk berdakwah ke daerah-daerah terpencil dengan uang pribadinya sendiri.
Kehidupan Asmara Gus Anom
Pria yang sempat menjadi pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Blitar, Jawa Timur ini sempat tahun 2017 dikabarkan dekat dengan penyanyi dangdut, Kristina.
Namun keduanya menyangkal ada hubungan keduanya, disebabkan hubungan Kristina hanya untuk mendalami ilmu agama.
Ia menikah dengan Eka Listia Puspitasari namun pada 13 Januari 2023 sang istri meninggal dunia karena komplikasi penyakit jantung, paru-paru basah dan penyumbatan otak. Gus Anom tak ingin larut dalam kesedihan kemudian memutuskan menikah dengan reca Ramdani.
Kerjasama Gus Anom dan Yadi Sembako
Gus Anom dan Yadi Sembako bekerjasama membentuk PT Gudang Artis, yang bertindak sebagai komisaris adalah Gus Anom dan yang menduduki posisi direktur adalah Yadi Sembako.
Yadi Sembako dan Gus Anom dilaporkan oleh Muhammad Adri Permana, seorang pemilik Event Organizer (EO) yang diduga mengalami kerugian Rp198 juta.
Itulah profil Gus Anom, pendakwah yang terseret kasus Yadi Sembako yang dilaporkan EO.***