Moeldoko Sebut Kenaikan Pangkat Prabowo Bukan Transaksi Politik

- 1 Maret 2024, 16:47 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko dan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto. /Antara/

MalangTerkini.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan agar kenaikan pangkat Jenderal bintang empat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto tidak terus menjadi polemik.

Moeldoko, dalam pernyataannya kepada media usai Kuliah Umum di Universitas Sumatera Utara, Medan, pada Jumat 1 Maret 2024, menyatakan bahwa pemberian tersebut tidak memiliki kepentingan politik ataupun transaksi apapun.

"Di dalam pemberian kemarin Pak Presiden sangat clear ini adalah bentuk apresiasi dari negara dan peneguhan kepada yang bersangkutan di dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara yang lebih peneguhan pengabdian," ujarnya.

Moeldoko menjelaskan bahwa Menhan Prabowo diberhentikan dengan hormat dan mendapatkan hak gaji. Dia juga mendapatkan penghargaan bintang Yudha Dharma Utama, yang merupakan penghargaan tertinggi di militer dan diberikan kepada orang-orang berprestasi.

Sebelumnya, dalam Rapim TNI Tahun 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta pada Rabu (28/2), Prabowo Subianto menerima kenaikan pangkat istimewa dari purnawirawan jenderal bintang tiga menjadi jenderal bintang empat kehormatan dari Presiden RI Joko Widodo.

Presiden menganugerahkan penghargaan kepada Menhan Prabowo karena dinilai berjasa dan berkontribusi terhadap pembangunan bangsa secara khusus di bidang pertahanan dan keamanan.

"Saya ingin menyampaikan penganugerahan pangkat secara istimewa berupa Jenderal TNI kehormatan kepada Bapak Prabowo Subianto. Penganugerahan ini adalah bentuk penghargaan sekaligus peneguhan untuk berbakti sepenuhnya kepada rakyat, kepada bangsa, dan kepada negara," ujar Presiden dalam acara Rapim TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu.

Kenaikan pangkat Prabowo menjadi jenderal bintang empat kehormatan telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, sementara Moeldoko menegaskan pentingnya untuk tidak mengaitkan hal tersebut dengan politik atau transaksi.

Hal ini diharapkan dapat mengakhiri polemik yang terjadi dan memfokuskan perhatian pada upaya bersama dalam memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik.***

Editor: Amalia Citra Novianantya


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah