Network
MalangTerkini.com - Meskipun baru saja soft launching, Kota Lama Surabaya telah ramai dikunjungi oleh warga lokal maupun wisatawan. Mayoritas yang datang ke tempat ini penasaran dengan wajah baru kawasan heritage tersebut. Mengingat Kota Lama Surabaya bakal menjadi landmark baru bagi ibu kota Provinsi Jawa Timur.
Namun, ternyata masih ada yang bertanya tanya di mana lokasi destinasi wisata gratis baru di Kota Surabaya tersebut. Selain itu, rute, tanggal peresmian hingga pembagian areanya juga menjadi beberapa informasi menarik yang banyak dicari.
Sebenarnya destinasi ini bukan hal baru bagi warga Surabaya khususnya yang berada di area Utara. Karena pemerintah kota setempat merevitalisasi bangunan yang sudah sejak lama menjadi ikon di kawasan tersebut.
Kota Lama Surabaya Dimana?
Kawasan Kota Lama berada di sekitaran Jembatan Merah meliputi Jalan Kalimas Barat, Jalan Cendrawasih, Jalan Merak, Jalan Krembangan Timur, Jalan Rajawali, Jalan Garuda, Jalan Kalisosok, Jalan Jembatan Merah, Jalan Branjangan, dan Jalan Veteran.
Rute, pembagian area, dan spot foto
Tempat ini bisa diakses menggunakan transportasi umum yakni Suroboyo Bus rute Purabaya Perak dan berhenti di Halte Jembatan Merah. Tiba di halte, pengunjung sudah berada di kawasan Kota Lama dan akan melihat Hotel Arcadia sebagai salah satu ikon di area tersebut.
Jika menggunakan kendaraan, pengunjung bisa menetapkan Monumen Tugu Pahlawan sebagai salah satu titik terdekat. Dari Tugu Pahlawan, pengunjung hanya perlu melalui Jl. Tembaan, kemudian ke Jl. Bubutan, Jl. Indrapura, Jl. Krembangan Barat, dan Jl. Rajawali.
Setelah sampai di Jl. Rajawali, terus lurus dan mencari lokasi parkir yang terletak di Terminal Kasuari atau Jembatan Merah Plaza. Terminal Kasuari buka mulai jam 06.00-22.00 WIB, sedangkan jika parkir di Jembatan Merah Plaza bisa selama 24 jam.
Pembagian area Kota Lama meliput Gedung Internatio, Gedung Cerutu, Gedung Singa, Penjara Kalisosok, de Javasche Bank, dan Hotel Arcadia. Sederet tempat tersebut memiliki peran pentingnya masing-masing di masa kolonial.
Di Gedung Internatio, bangunan bekas pusat pengelolaan perdagangan Belanda tersebut kini difungsikan sebagai lokasi pameran. Selain itu, pengunjung juga bisa berfoto-foto di tempat ini sekaligus menyewa pakaian khas masa kolonial untuk mendukung nuansa heritage.
Ada pula Gedung Cerutu yang memiliki struktur bangunan lancip dan cukup ikonik sebagai spot foto. Bangunan ini masih digunakan untuk aktivitas kantoran yang sekarang ditempati Bank Mandiri.
Selain deretan gedung tersebut, wisatawan juga bisa mengetahui perjalanan kawasan tersebut dari masa ke masa hingga saat ini. Karena terdapat sederet informasi yang akan memberikan pengetahuan baru bagi wisatawan terkait area Kota Lama.
Di Taman Sejarah di depan Gedung Internatio, bakal ditemukan replika mobil sedan dengan plat nomor SB 723. Mobil itu disebut sempat membawa Brigadir Mallaby sebelum menjadi saksi bisu tewasnya pimpinan sekutu dalam pertempuran 10 November 1945.
Tanggal peresmian
Setelah proses revitalisasi hampir rampung, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi menggelar soft launching kawasan ini pada Kamis, 27 Juni 2024 kemarin. Rencananya grand launching akan dihelat pada Rabu, 3 Juli 2024 mendatang.
Sang walikota menyebut revitalisasi kawasan bersejarah ini dilakukan untuk menambah ruang interaksi publik sekaligus mengembangkan ekonomi kreatif di Kota Pahlawan sebagaimana yang disampaikan di unggahan Instagram pria nomor 1 di Surabaya itu.
"Konsep besarnya adalah memadukan interaksi publik (dengan trotoar dan plasa kota yang lebar, warga bisa bercengkerama penuh akrab), ekonomi kreatif (kuliner, seni, creative space, dll; menggerakkan ekonomi kaum muda), dan edukasi kesejarahan," tulis Eri Cahyadi, dikutip MalangTerkini.com dari Instagram @ericahyadi_ pada Jumat, 28 Juni 2024.
Itulah sederet informasi terkait Kota Lama Surabaya, salah satu destinasi liburan baru di Kota Pahlawan. Di sini pengunjung bisa belajar sejarah, wisata kuliner, sampai berfoto di banyak spot aesthetic. ***
