MalangTerkini.com - Mirror therapy atau terapi cermin adalah teknik rehabilitasi yang digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, seperti hemiparesis pasca stroke, nyeri anggota tubuh hantu, dan gangguan neurologis lainnya.
Teknik ini bekerja dengan menciptakan ilusi visual yang memperdaya otak agar mengira anggota tubuh yang terkena gangguan berfungsi normal.
Hal ini dapat membantu merestrukturisasi dan mengintegrasikan ketidaksesuaian antara proprioception (kesadaran tubuh) dan umpan balik visual, yang dapat sangat bermanfaat bagi individu yang mengalami nyeri anggota tubuh hantu setelah amputasi.
Menurut Arm Dynamics, terapi cermin juga digunakan dalam konteks Graded Motor Imagery (GMI), pendekatan multi-langkah untuk mengobati nyeri anggota tubuh hantu.
Efek samping potensial dari terapi cermin meliputi hilangnya gerakan, peningkatan nyeri, memperburuk gangguan gerakan, kebingungan, dan pusing.
Namun, efek samping ini tidak umum dan dapat bervariasi antara individu. Konsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai terapi cermin sangat penting untuk membahas risiko dan manfaat potensialnya.
Terapi cermin secara utama digunakan untuk mengobati kondisi-kondisi berikut:
1. Nyeri 'Anggota Tubuh Hantu'
Kondisi di mana seseorang mengalami nyeri pada anggota tubuh yang telah diamputasi atau hilang.