Penyebab Penjualan iPhone Terjun Bebas di Pasar China

Malang Terkini | PRMN - 29 Jul 2024, 19:38 WIB
Penulis: Lazuardi Ansori
Editor: Tim Malang Terkini | PRMN
iPhone 15 Pro.
iPhone 15 Pro. /Apple.com/

MalangTerkini.com - Apple Inc. menghadapi tantangan besar di pasar smartphone China, di mana pangsa pasarnya mengalami penurunan signifikan. Setelah 18 bulan tanpa pembaruan, Apple akhirnya merilis seri iPad terbaru, termasuk iPad Pro dan iPad Air. CEO Apple, Tim Cook, menyatakan bahwa peluncuran ini adalah momen penting sejak iPad pertama kali diluncurkan 14 tahun lalu. Namun, iPad bukanlah produk utama Apple; iPhone tetap menjadi andalan perusahaan.

Namun, dominasi iPhone di pasar global mulai tergeser. Pada kuartal pertama 2024, Apple bahkan keluar dari lima besar produsen smartphone di China dengan pangsa pasar hanya 13,7%, bergabung dengan kategori "lainnya". Situasi ini belum pernah terjadi sebelumnya bagi Apple, mengingat pada 2023 mereka berhasil menjual 234,6 juta unit iPhone, menguasai 20,1% pangsa pasar global dan melampaui Samsung.

Data terbaru menunjukkan bahwa pengiriman perangkat keras Apple, terutama seri iPhone 15, terus menurun pada 2024. Laporan dari TechInsights menunjukkan pengiriman smartphone di China meningkat 1% secara tahunan menjadi 63,3 juta unit pada kuartal pertama 2024, mengakhiri penurunan selama 11 kuartal berturut-turut. Namun, Apple tidak lagi termasuk dalam lima besar, kalah dari produsen lokal seperti OPPO/OnePlus, Honor, Huawei, Vivo, dan Xiaomi.

Laporan keuangan Apple untuk kuartal kedua tahun fiskal 2024 (berakhir Maret 2024) semakin menegaskan penurunan bisnis iPhone mereka. Pendapatan perusahaan turun 4,3% secara tahunan menjadi $90,8 miliar, dengan pendapatan dari bisnis iPhone turun 10,5% menjadi $46 miliar. Harga rata-rata pengiriman iPhone juga turun 1,3% menjadi sekitar $917.

Mengapa Penjualan iPhone Menurun?

1.  iPhone Tidak Lagi Dianggap Canggih

Dulu, iPhone dianggap sebagai puncak kinerja di industri ponsel, dengan setiap generasi prosesor A-series memicu diskusi dan menjadi tolok ukur bagi pesaing Android. Namun, sejak Apple mulai membedakan iPhone dengan menggunakan prosesor terbaru hanya pada seri Pro, sementara versi reguler tetap menggunakan generasi sebelumnya, konsep "kinerja canggih" mulai pudar. Strategi ini memang meningkatkan keuntungan iPhone dan mendorong pembelian produk berjenjang, namun mengurangi persepsi konsumen.

Beberapa laporan, seperti dari The Wall Street Journal, menunjukkan pergeseran di Tiongkok Raya di mana beberapa konsumen tidak lagi menganggap produk unggulan Apple sebagai yang terdepan, lebih memilih Huawei karena fitur seperti kualitas kamera, daya tahan baterai, dan kekuatan sinyal. Kemajuan teknologi Huawei, seperti kamera teleskopik super-fokus dan bahan inovatif, telah menetapkan standar baru dalam inovasi smartphone.

2. Apple Tertinggal dalam AI

Setahun setelah popularitas model AI besar di ponsel, Apple mengalihkan fokus dari proyek mobil ke bidang AI, aktif memamerkan kemajuannya di pasar. Langkah ini dilakukan karena pemain industri besar seperti Samsung dan Qualcomm menyoroti AI sebagai pembeda penting untuk melampaui Apple. CEO Qualcomm memperkirakan peningkatan global smartphone AI pada 2024, dengan Canalys memproyeksikan peningkatan signifikan dalam pengiriman ponsel AI pada 2027.

Halaman:

Terkini

Trending

Berita Pilgub